http://members.bumn-ri.com/pelindo2/news.html?news_id=3897
28 Oktober 2003
Pelabuhan Internasional Bojonegara
Pelabuhan Bojonegara dirancang sebagai pelabuhan modern yang mampu memberikan pelayanan setara dengan pelabuhan kelas dunia lainnya dan mempunyai kedalaman hingga – 16 MLWS. Pelabuhan ini direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2007 dan dipersiapkan untuk mampu melayani kapal-kapal ukuran besar (post panamax type, cape size type, kapal petikemas dengan kapasitas angkut di atas 5.000 TEUs hingga 8.000 TEUs).
Bojonegara International Port (BIP) terletak di perairan yang dalam dan tenang di Teluk Banten dekat dengan Selat Sunda. Berada pada lokasi yang strategis, BIP akan berperan sebagai hub port di wilayah Indonesia bagian barat bagi perdagangan Asia Pasifik.
Hinterland BIP meliputi wilayah Jawa bagian barat yang mencakup propinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Wilayah ini dikenal sebagai daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi paling tinggi di Indonesia, dengan kontribusi GDP 30 %. Pada tahun 2002, ketiga provinsi tersebut menyerap penanaman modal asing sebesar US$ 4,4 milyar atau 45% dari total penanaman modal asing di Indonesia, sedangkan penanaman modal dalam negeri sebesar Rp 9,6 trilliun atau 38,4% dari total penanaman modal dalam negeri.
Sebagai pelabuhan modern, BIP nantinya akan dilengkapi berbagai infrastruktur pendukung yang meliputi jaringan jalan tol dan kereta api. Jaringan tersebut menghubungkan pelabuhan dengan kawasan-kawasan industri sehingga memperlancar distribusi barang.
FASILITAS
BIP dimaksudkan untuk mengantisipasi pertumbuhan arus barang yang terjadi pada hinterland JABOTABEK, Banten dan Jawa Barat yang saat ini masih dilayani secara terbatas di Pelabuhan Tanjung Priok, Ciwandan/Cigading dan Cirebon, dengan kapasitas yang akan dikembangkan secara bertahap sesuai tingkat pertumbuhan tersebut.
BIP mencakup areal seluas 500 ha dengan desain pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri dan perdagangan. Pelabuhan ini direncanakan mencakup pengoperasian container terminal, multipurpose terminal, ro-ro terminal, dry-bulk terminal dan liquid-bulk terminal. Selain itu terdapat fasilitas pendukung kegiatan kepelabuhanan dan kawasan industri yang berada dibelakang area pelabuhan.
Dengan kelengkapan fasilitas tersebut, BIP dirancang untuk dapat menghadirkan pelayanan yang terintegrasi dan dikembangkan menjadi pusat logistik dan distribusi di wilayah barat Indonesia.
TAHAPAN PEMBANGUNAN
Secara keseluruhan pada tahap akhir (tahun 2025), BIP akan memiliki 5 terminal antara lain terminal petikemas, terminal multipurpose, terminal ro-ro, terminal curah cair dan terminal curah kering dengan dermaga sepanjang 3.500 m, container yard 96 ha. Desain terminal petikemas akan dilengkapi dengan lapangan penumpukan seluas 18 ha, serta dilengkapi dengan container crane sejumlah 24 unit dengan kapasitas terpasang sebesar 2,4 juta TEUs.
Pembangunan tahap I BIP (tahun 2003-2010) akan meliputi terminal petikemas dan jalan akses pelabuhan yang menghubungkan BIP dengan toll Jakarta-Merak. Pada akhir pembangunan tahap I, BIP diharapkan akan memiliki fasilitas dermaga petikemas sepanjang 300 m, container yard 15 ha dari 30 ha yang dialokasikan, gudang penumpukan 5.000 m2, lapangan penumpukan 3 ha, container crane 2 unit, RTG 6 unit, reach stacker 2 unit dan head truck 10 unit. Sedangkan throughput petikemas diperkirakan sebesar 153.000 TEUs pada tahun 2010.
Pembangunan tahap II (jangka menengah 2010-2014) meliputi pembangunan terminal multipurpose, terminal ro-ro, lapangan penumpukan dan penambahan alat dan lapangan pada terminal petikemas.
Pembangunan tahap III (jangka panjang 2014-2025) meliputi perluasan terminal petikemas, terminal general cargo dan special dedicated wharves.
MANFAAT BAGI PEREKONOMIAN NASIONAL
BIP dioperasikan dengan membentuk sinergi operasional yang positif dengan Pelabuhan Tanjung Priok dan melayani celah pasar yang belum dilayani, aksesibilitas yang tinggi dengan kawasan industri sekaligus akan mengurangi kepadatan transportasi dan distribusi di Jakarta. Dengan demikian, BIP diharapkan mampu memenuhi keinginan pengguna jasa di masa mendatang secara lebih baik.
BIP menawarkan jasa-jasa kepelabuhanan yang komprehensif disertai dengan usaha meningkatkan efisiensi operasional, sehingga dapat mengurangi waktu kapal di pelabuhan atau port turnaround time. Hal ini akan dapat menekan biaya transportasi bagi para pengguna jasa pelabuhan yang pada akhirnya mampu memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Kecepatan pelayanan dan fasilitas mutakhir akan menjadikan BIP pilihan bagi pelayaran internasional maupun regional sebagai hub port baru untuk wilayah Indonesia.
PELUANG INVESTASI
Dengan sejumlah keunggulan dan komitmen untuk pengembangan ke depan PT Pelabuhan Indonesia akan membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Internasional Bojonegara. Konsepsi pembangunan pelabuhan yang terpadu dengan lahan industri di belakangnya serta dukungan Pemerintah Daerah terhadap BIP akan lebih mendukung kelangsungan investasi jangka panjang bagi industri dan perdagangan. Partisipasi yang ditawarkan meliputi pembangunan dan pengelolaan pelabuhan, fasilitas pendukung sampai dengan pembangunan dan pemanfaatan kawasan industri di belakang area pelabuhan.
Keyfacts (tahun 2025)
Luas lahan (termasuk kawasan industri) 500Ha, Panjang Dermaga 3.500m, kedalaman alur –16 LWS, kedalaman kolam bervariasi –10, -12 dan –16 mLWS, luas container yard 96 Ha, Luas Open storage 84 Ha, luas warehouse 5 Ha, Container Crane 24 Unit, Rubber tyred gantry crane 72 unit, reach stacker 6 unit, head truck 120 unit
Wednesday, December 13, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
mba Hanny ini sebenernya opo sih kerja - hobby - interest, koq banyak banget "field"nya ya... & herannya semuajavascript:void(0)
Publish Your Comment bisa punya "depth' nya masing2 yg asyik punya ya..? Tambah satu lagi donk sekalian... "Airport" sip D
Rgrds...
Post a Comment